Apa Perbedaan dari BMT dan TCT?
BMT (Base Metal Thickness) dan TCT (Total Coated Thickness) merupakan dua istilah yang erat kaitannya dengan kekuatan serta kualitas baja ringan.
Namun, walaupun tampak serupa, keduanya merupakan pengukuran terpisah dan harus digunakan secara hati-hati. Sebab, kesalahan kecil bisa menjadi masalah serius dan memerlukan biaya tambahan di kemudian hari.
Pengertian BMT dan TCT
Base Metal Thickness merupakan ketebalan dasar baja sebelum dilapisi resin, pelapis karat (Aluminium-Zinc), atau lapisan cat. Pada perhitungan desain dan desain struktural, BMT menjadi indikasi kekuatan material yang akurat.
Sedangkan pengertian Total Coated Thickness adalah ketebalan baja setelah diberi pelapis, baik resin, Aluminium-Zinc, maupun lapisan cat. Berbeda dengan BMT, TCT tidak berkaitan dengan kekuatan inti baja. Sebaliknya, TCT ikut berperan dalam mencegah karat pada material.
Baik BMT maupun TCT sama-sama penting untuk kekuatan dan kualitas baja ringan, karena keduanya memenuhi fungsi yang berbeda.
Baca juga: Trik Cerdas untuk Membuat Atap Baja Ringan Tidak Mudah Karatan
Cara Mengukur Base Metal Thickness dan Total Coated Thickness
Beberapa merek biasanya mencantumkan berapa angka BMT dan TCT pada masing-masing produk. Seperti pada produk Kanal C Baja Ringan Krakatau Steel (Baja Ringan KS), tercantum nilai BMT dan TCT yang sudah sesuai dengan ketentuan SNI 8399:2017 (profil rangka baja ringan).
Base Metal Thickness maupun Total Coated Thickness dapat dihitung menggunakan alat mikrometer (analog atau digital) yang memiliki satuan milimeter.
Sedangkan untuk mengukur ketebalan coating (lapisan penahan karat), dapat dilakukan dengan cara nilai TCT dikurangi nilai BMT.
Sebagai contoh, kanal C dari Baja Ringan KS yang dilapisi AZ 100, tercantum nilai BMT=0,70 dan TCT 0,75. Maka tebal coating= 0,75-0,70= 0,05 mm atau 50 micron.
Berdasarkan ulasan di atas, BMT dan TCT berbeda berdasarkan fungsinya. BMT berkaitan tentang kekuatan suatu material, sementara TCT erat kaitannya dengan ketahanan material terhadap karat.
Walau berbeda, BMT dan TCT berperan penting dalam kualitas baja ringan. Ketentuan nilainya pun harus sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Pada Baja Ringan KS, selain memiliki BMT dan TCT yang sesuai dengan SNI, produk ini juga dilengkapi 7 kepastian, di antaranya:
- Pasti CRC dari PT Krakatau Steel
- Pasti menggunakan BjLAS dari ZINIUM®
- Pasti ber-SNI 8399:2017 (produk C75+ dan reng asimetris)
- Pasti memakai bahan ber-SNI 4096:2007
- Pasti AZ 100 (untuk produk dengan ketebalan >/=0,3mm), dan material G550 untuk kanal C serta reng asimetris
- Pasti presisi dengan ketebalan dan dimensi akurat
- Pasti jaminan bermutu