Benarkah Konstruksi Baja Ringan Tahan Gempa?
Konstruksi bangunan yang tahan gempa diperlukan di Indonesia karena sejumlah wilayah di tanah air rawan terjadi bencana ini. Terlebih lagi, belakangan santer terdengar isu gempa megathrust di Indonesia.
Isu tersebut awalnya dilontarkan Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memperingatkan tentang gempa dari dua zona megathrust, yaitu Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut, tinggal tunggu waktu.
Untuk itu, bangunan tahan gempa penting untuk meminimalisir kerugian secara materiil dan memberikan perlindungan bagi penghuninya.
Cara membangun bangunan tahan gempa ini bukan hanya tergantung pada struktur yang tepat, melainkan juga pada penggunaan material. Terkait hal ini, baja ringan disebut-sebut sebagai material yang tahan terhadap gempa. Benarkah demikian?
Baja Ringan Tahan Gempa?
Baja ringan bersifat ulet, karena kandungan karbonnya rendah (kurang dari 0,3%). Berdasarkan Asosiasi Baja Dunia yang dimuat dalam situs Posco Newsroom, bangunan yang ulet lebih aman karena menghilangkan energi dari gelombang seismik. Disebutkan juga bahwa sebuah bangunan biasanya memiliki bagian ulet yang mampu mengalami deformasi plastis tanpa kegagalan struktur selama gempa bumi.
Baca juga: Apa Perbedaan dari BMT dan TCT?
Menurut Hukum Inersia, semakin ringan bangunannya, maka semakin sedikit gaya gelombang seismik yang akan diberikan pada bangunan.
Sementara itu, merujuk pada penelitian yang dilakukan Simanjuntak (2021) dengan mengkaji respon dinamik pada kayu kelas II dan baja ringan. Baja ringan memiliki respon dinamik yang lebih baik dibandingkan dengan kayu. Hal ini terbukti dari hasil analisa perhitungan frekuensi dominan, di mana pola deformasi total tidak secara signifikan menimbulkan kerusakan pada material.
***
Berdasarkan ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa baja ringan merupakan material yang dapat bertahan saat gempa terjadi, asalkan konstruksinya tepat.
Agar performanya semakin optimal, memiliih material yang kualitasnya terjamin penting dilakukan. Seperti Baja Ringan Krakatau Steel (Baja Ringan KS) yang dilengkapi dengan 7 kepastian, di antaranya:
- Pasti CRC dari PT Krakatau Steel
- Pasti menggunakan BjLAS dari ZINIUM®
- Pasti ber-SNI 8399:2017 (produk C75+ dan reng asimetris)
- Pasti memakai bahan ber-SNI 4096:2007
- Pasti AZ 100 (untuk produk dengan ketebalan >/=0,3mm), dan material G550 untuk kanal C serta reng asimetris
- Pasti presisi dengan ketebalan dan dimensi akurat
- Pasti jaminan bermutu
Daftar Pustaka:
Posco Newsroom. Steel Steady: Building Earthquake-Resistant Buildings. Diakses pada Jumat 12 Mei 2023. https://newsroom.posco.com/en/steel-steady-building-earthquake-resistant-buildings.
Simanjuntak, P. Perbandingan Respon Seismik Balok Kayu Biasa dengan Komposit Baja Ringan sebagai Komponen Struktur Rumah Tahan Gempa. E-Journal CENTECH 2020 Vol. 2 No. 1 (2021): 30-42.
CNN Indonesia. Riwayat Gempa Megathrust Guncang RI, Termasuk Tsunami Aceh. Diakses pada 26 Agustus 2024. https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20240825045531-199-1137165/riwayat-gempa-megathrust-guncang-ri-termasuk-tsunami-aceh