Baja Ringan Cocok untuk Wilayah dengan Curah Hujan Tinggi? Ini Faktanya!
Penggunaan baja ringan untuk berbagai kebutuhan bangunan bisa dikatakan cukup masif di Indonesia yang merupakan negara tropis.
Sebagai negara tropis, Indonesia tidak hanya mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun. Mayoritas wilayah di Nusantara ini pun memiliki intensitas curah hujan yang relatif tinggi.
Terkait hal ini, muncul kekhawatiran tentang karat pada baja ringan akibat curah hujan yang tinggi. Benarkah demikian?
Faktor Penyebab Karat pada Baja Ringan
Selama ini, baja ringan dikenal sebagai material tahan karat lantaran memiliki lapisan (coating) Aluminium-Zinc (AZ) serta unsur lainnya.
Meski begitu, bukan berarti baja baja ringan tidak bisa berkarat, terutama saat coating rusak karena faktor berikut.
- Tergores alat kerja, sehingga coating terkelupas;
- Terkena air adonan semen, sehingga timbul reaksi kimia yang menyebabkan karat;
- Permukaan baja ringan terkena larutan asam yang biasanya ada di dalam cairan pembersih keramik maupun lantai;
- Genangan air di permukaan atap baja ringan dalam waktu cukup lama.
Curah Hujan Tinggi Penyebab Baja Ringan Karatan?
Mengutip dari bebagai sumber, air yang mengenai bahan logam seperti baja ringan, maka air tersebut akan tercampur dengan karbon di udara, lalu membentuk asam karbonat. Selanjutnya, asam yang terbentuk menyebabkan zat besi pada logam menjadi larut.
Sementara itu, sebagian air akan terurai menjadi dua komponen berbeda, yaitu hidrogen dan oksigen. Melansir dari pusmendik.kemendikbud.go.id, hidrogen dan oksigen yang tercampur dengan atom pada besi inilah yang membentuk senyawa kimia baru yang membentuk oksida besi atau karat.
Berdasarkan hal tersebut, ketika intensitas turunnya hujan di suatu wilayah cukup lama dan sering, potensi air menggenang pada permukaan atap lebih tinggi. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, air yang menggenang pada permukaan baja ringan dalam waktu lama berisiko merusak coating sehingga karat akan muncul.
Namun, kekhawatiran akan timbulnya karat pada baja ringan dapat diminimalisir dengan cara seperti berikut.
Baca juga: Benarkah Konstruksi Baja Ringan Tahan Gempa?
Tips Mencegah Baja Ringan Berkarat di Wilayah Curah Hujan Tinggi
Sesuai dengan uraian sebelumnya, pencegahan karat dapat dilakukan asalkan air tidak menggenang di permukaan baja ringan dalam waktu yang lama.
Terutama jika baja ringan diaplikasikan pada atap, maka sudut kemiringan yang tepat harus diperhatikan. Tujuannya agar air hujan mudah mengalir ke bawah, sehingga tidak ada genangan. Biasanya, sudut kemiringan atap bangunan di Indonesia antara 15 hingga 25 derajat.
Selain sudut kemiringan, penggunaan material yang mutu dan kualitasnya terjamin pun perlu dilakukan. Seperti produk Baja Ringan Krakatau Steel (Baja Ringan KS) yang memiliki 7 jaminan kepastian, yaitu:
- Pasti CRC dari PT Krakatau Steel
- Pasti menggunakan BjLAS dari ZINIUM®
- Pasti ber-SNI 8399:2017 (produk C75+ dan reng asimetris)
- Pasti memakai bahan ber-SNI 4096:2007
- Pasti AZ 100 (untuk produk dengan ketebalan >/=0,3mm), dan material G550 untuk kanal C serta reng asimetris
- Pasti presisi dengan ketebalan dan dimensi akurat
- Pasti jaminan bermutu